SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyalurkan bantuan sosial bagi warga yang terdampak paparan radioaktif di Kecamatan Cikande. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kompensasi atas hilangnya penghasilan masyarakat selama masa penanganan.
Kepala Dinsos Kabupaten Serang, Yadi Priyadi Rochdian, menjelaskan bahwa wilayah terdampak radioaktif terbagi dalam beberapa zona. Pada tahap awal, sebanyak 19 kepala keluarga (KK) yang masuk zona F2 telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis serta menerima bantuan sosial.
“Tadi sudah diberikan bantuan sosialnya, itu memang untuk menganggantikan penghasilan mereka,” kata Yadi, Rabu (22/10/2025).
Menurut Yadi, bantuan yang disalurkan meliputi kebutuhan dasar seperti bahan pangan, pakaian, serta perlengkapan memasak untuk digunakan di lokasi hunian sementara.
“Kenapa kaya barang-barang itu kita belikan, pakaian kita berikan, karena memang mereka harus meninggalkan barang-barang, khawatir barang-barang tersebut terkontaminasi Radioaktif, harapannya selama proses dekontaminasi mereka tidak kembali ke tempat lama,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana, menuturkan bahwa warga yang direlokasi ditempatkan di lokasi yang tidak jauh dari rumah sebelumnya agar tetap dapat beraktivitas seperti biasa di luar area terkontaminasi.
“Jadi mereka (menempati tempat) kosongan, kaya rumah kosong, kos-kosan kosong, makanya kita suport peralatan rumah tangga kaya kasur, selimut, bantal, peralatan mandi, peralatan memasak, panci, minum, peralatan solat dan peralatan sekolah,” ujarnya.
Zaldi menjelaskan, relokasi dilakukan setelah para warga menjalani pemeriksaan kesehatan. Ia menegaskan bahwa mereka sementara waktu tidak diperbolehkan kembali ke rumah sebelum proses pembersihan lingkungan oleh tim ahli selesai dilakukan.
“Diperkirakan itu kalau kemarin kata yima ahli dua sampai tiga hari, tapi kita lihat tingkat kesulitannya, sedangkan untuk kontrakan kita panjangnya selama sebulan dulu,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Zaldi mengungkapkan bahwa tahap pertama relokasi mencakup 19 KK, sementara tahap berikutnya akan dilakukan terhadap 19 KK lainnya di Desa Sukatani.
“Jadi total ada 102 orang secara bertahap pindah ke Desa Barengkok, jadi mengikuti pekerjaan dekontaminasi yang mengikuti pekerjaan Tim ahli,” pungkasnya.























